Deklarasi "LBH Rumah Kita" di kantor YLBHI Jakarta (cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Jakarta - Pasca kantornya diserang yang dinilai pelakunya adalah aktor-aktor intoleran dan anti demokrasi. Masyarakat Sayang LBH-YLBHI yang terdiri dari jaringan, klien, pralegal, alumni, serikat buruh, dan para tokoh agama dan masyarakat menggelar deklarasi membentuk "LBH Rumah Kita". Hal itu guna mencegah atas adanya potensi munculnya sisa-sisa rezim orde baru yang ingin menancapkan kukunya di tengah bangsa ini setelah 19 tahun era reformasi berjalan.
Acara deklarasi tersebut digelar di halaman kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2017).
Dihadiri juga para tokoh masyarakat ternama, di antaranya tokoh Katolik dan Budayawan Indonesia, Frans Magnis Suseno; mantan wakil ketua KPK, Bambang Widjodjanto; Komnas Perempuan, dan para pengurus serta simpatisan LBH-YLBHI.
Perwakilan Masyarakat Sayang LBH, Azka mengatakan, pekan lalu (17/9) telah mengalami penyerangan oleh aktor-aktor intoleran dan anti demokrasi, penyerangan kantor LBH-YLBHI tersebut merupakan simbol penyerangan terhadap penyediaan layanan bantuan hukum kepada masyarakat miskin, buta hukum, dan marjinal.
"Namun hal tersebut tidak akan menghentikan langkah gerakan masyarakat sipil untuk semakin giat berjuang memastikan terpenuhinya 6 amanat reformasi. LBH-YLBHI adalah rumah kita bersama, tempat dimana masyarakat dapat berkonsolidasi dan terus bergerak menyuarakan keadilan dan kebenaran," terang Azka.
Menurut Dhyta, yang juga dari Masyarakat Sayang LBH memaparkan, pasca penyerangan kantor YLBHI kemarin, aktivitas selama satu pekan terganggu dan tutup. Namun sejak deklarasi "LBH Rumah Kita" saat ini, pihaknya telah membuka kembali layanan untuk masyarakat mendapatkan bantuan hukum.
"Seremoni hari ini merupakan simbol bahwa gedung LBH Indonesia ini bukan hanya tempat pengacara dan staf LBH dan YLBHI saja, tetapi merupakan tempat dimana korban pelanggaran HAM merasa nyaman dan aman," kata Dhyta.
"Peristiwa penyerangan minggu lalu merupakan kejadian yang melukai demokrasi di Indonesia, tetapi kami akan mendukung dan menemani YLBHI-LBH untuk bangkit lagi dan kembali berjuang untuk masyarakat miskin dan tertindas," imbuhnya.
Acara tersebut ditutup dengan doa bersama lintas iman dan agama, dan diakhiri dengan penandatanganan Deklarasi "LBH Rumah Kita" serta pembukaan kantor pelayanan LBH-YLBHI secara resmi.
"Kami berharap YLBHI-LBH Jakarta akan terus ada dan melanjutkan kerja-kerjanya untuk melindungi dan memperjuangkan hak asasi warga masyarakat. Masyarakat Sayang LBH akan terus mengawal dan menemani YLBHI-LBH Jakarta," pungkasnya.